Wednesday, January 11, 2012

Organisasi Komputer [6] : Input dan Output

Materi terakhir dari mata kuliah Organisasi Komputer adalah Input dan Output (I/O), sedangkan materi tentang processor akan dibahas pada matakuliah Arsitektur Komputer. Unit I/O dari sebuah komputer era modern memegang peran penting selain unit-unit yang lain (contoh memori eksternal), dengan berbagai macam jenis dan varian sekarang  kita dapat menemukan dan memiliki berbagai jenis peralatan I/O yang dapat kita instal ke komputer kita dengan cepat dan dapat menambah fitur-fitur baru dari PC kita. Berbagai varian ini memiliki kecepatan yang berbeda-beda dalam penggunaannya yang terkait dengan aliran data, misal printer. Printer merupakan peralatan output komputer yang digunakan untuk mencetak dokumen ke dalam media kertas. Printer dengan media pencetak tinta berbeda kecepatannya dengan media pencetak karbon (laser). Ini barus satu contoh varian dan produk I/O belum yang lainnya, dari banyaknya varian ini memang konsumen menjadi lebih teliti sebelum membeli, meski jika dibandingkan dengan unit-unit yang lainnya di dalam sebuah PC, I/O termasuk yang paling lambat dibandingkan RAM dan CPU, serta ketergantungan I/O pada modul yang harus diikutsertakan dalam instalasinya menjadikan beberapa permasalahan yang terdeteksi dari I/O.
Modul I/O merupakan sebuah interface dalam bentuk perangkat keras yang digunakan untuk mengendalikan semua peralatan I/O yang ada dan terinstal pada sebuah PC, selain pengendali modul ini juga memiliki interface yang terhubung dengan RAM dan CPU. Lihat gambar berikut ini.
Fungsi dari modul I/O Control & Timing, CPU Communication, Device Communication, Data Buffering, Error Detection. Hal ini akan berhubungan dengan cara modul ini bekerja yaitu CPU mengecek status modul device I/O untuk mengetahui kesiapan dari peralatan I/O untuk melakukan pengiriman atau penerimaan data, kemudian modul I/O akan memberikan statusnya, jika siap, CPU meminta data ditransferkan, setelah itu modul I/O mengambil data dari device, dan kemudian modul I/O mentransfer data ke CPU. Sehingga dapat dikatakan bahwa modul I/O sangat mendukung multiple device, yang dalam sistem operasi Unix dan Linux device dianggap sebagai sebuah file yang membuat fungsi kendali terhadap device dialihkan dari modul I/O ke CPU. Hal ini akan berakibat cara mengendalikan I/O dirancang dengan tiga cara : Programmed, Interrupt driven dan Direct Memory Access (DMA). Pada kendali I/O yang diprogram, CPU memiliki kontrol langsung terhadap I/O dengan cara mengirimkan Sensing status, memberikan perintah Read/write, atau memindahkan data. Setelah kendali dilakukan CPU menunggu modul I/O menyelesaikan operasi dan ini mengakibatkan waktu yang digunakan untuk menunggu terbuang percuma. Secara detail cara kerja I/O yang diprogram : CPU meminta I/O beroperasi, kemudian module  I/O melakukan operasi dan  men-set bit status, setelah itu CPU menge-check bit status secara periodik dan ketika module  I/O tidak menginformasikan CPU secara langsung maka Module  I/O tidak menginterupsi CPUsehingga CPU boleh menunggu atau kembali mengulang langkah dari awal lagi.
Jika I/O yang dirancang dengan program dan Interupt driven tidak cukup dalam mengendalikan device karena disini dituntut keaktifan CPU dan pemindahan data yang dibatasi, maka solusi yang lainnya dengan DMA. DMA berfungsi Menambah Module (hardware) pada bus dan mengambil alih kendali I/O device dari CPU. Cara kerja DMA kurang lebih seperti ini : CPU memberitahu DMA controller (Read/Write, Device address, Starting address of memory block for data, jumlah dari data yang ditransferkan), kemudian CPU menerima  sambil mengerjakan pekerjaan lain, dam DMA controller bertransaksi dengan memindahkan data, serta mengirim interupsi ketika sudah selesai.
Sumber gambar :
  1. http://techpubs.sgi.com
  2. Staling Wiliam, Computer Organiztion and Architecture,2002

Tuesday, January 10, 2012

Rintik Hujan di Pantai Selatan [1]


Hujan tidak begitu deras di sepanjang jalan yang menghubungkan Kasultanan Ngayogyokarta Hadiningrat dengan Bagelan, jalan yang masih berupa tanah tersebut beriak-riak ketika sesosok lelaki yang  duduk diatas kuda yang dipacunya menembus rintik hujan, seakan sesegera mungkin ia sampai di tempat tujuan, seperti ada sesuatu yang akan ia sampaikan di dusun Bagelan. 
"Romo harus segera mengetahuinya" ucapnya dalam hati.
Memang keadaan Kasultanan saat itu memasuki masa-masa genting ketika Patih Danurejo tewas di tangan Kanjeng Pangeran. Karena kepentingan kompeni terhadap kekuasaan dan pengaruhnya di Kasultanan akan terganggu. Saat memasuki daerah Serang sebelah barat Wates, kuda yang ia tunggangi meringkik dan mengangkat kaki depannya.
"Ushh..ushh..tenang Bajul...tenang...ada apa..?" saat ia mencoba berbicara dengan tunggannya yang tiba-tiba berhenti dan meringkik.
Matanya tiba-tiba menjadi sangat tajam menatap satu per satu arah mata angin, tak dirasakannya beberapa butir air hujan telah memerahkan matanya.
"hmmmm sepanjang yang aku ketahui daerah Serang ini bukan daerah yang rawan, tapi mengapa Bajul seperti ini" dengan posisi diatas kuda Teja Baskara dalam keadaan siap, jari-jemarinya memindahkan keris Kalanadah ke bagian depan pinggangnya. Lama dia dalam posisi seperti itu, dan pelan pelan ia menggerakan tali kekang Bajul dan berjalan perlahan-lahan.
"Di depan itu sungai Serang, Bajul" ia berbicara lagi dengan kudanya, seakan-akan kuda yang bernama Bajul itu mengerti bahasa tuannya "Kita berhenti disana sejenak, dan engkau juga bisa beristirahat setelah seharian kita meninggalkan Kasultanan, dan aku bisa mendirikan sholat dhuhur".
Sesampainya di pinggiran sungai Serang, tanpa disadari oleh Teja Baskara, puluhan pasang mata telah mengamati gerak-geriknya, dan belum sepat ia turun dari kudanya.
"Wussss" anak panah melesat kearahnya, tetapi Teja Baskara sempat melihat luncuran anak panah tersebut dari sudut matanya.
"Ciaaat.....trang....trang" bunyi benturan logam saat Teja Baskara meloncat dari atas kudanya, dengan posisi kaki yang mengembang di udara, ia tarik gagang kerisnya dan ia sabetkan dua kali dengan gerakan yang sangat cepat ke anak panah yang mengarah kepadanya.
Belum sempat kakinya menginjak tanah, bunyi desiran angin dari segala penjuru arah mengiringi kedatangan 7 sosok manusia yang wajahnya ditutupi kain berwarna kuning kunyit, tampak pakaian lurik dan celana yang dibalut kain  jarik.
"Orang-orang ini berpakaian rapi, tidak mungkin mereka begal' gumamnya, "Kisanak, mengapa kalian menyerangku dengan cara seperti itu?"
Yang ditanyai tidak ada yang menjawab, semua diam membisu, suasana menjadi tegang saat rintik hujan mulai menghilang, hanya tatapan mata yang saling memandang seakan akan menunggu aba-aba untuk bergerak kedepan.
"Bajul, kamu menyingkir dulu, ini urusan manusia" belum sempat kuda itu menginggalkan tuannya, satu kelebatan dari arah samping dengan pedang yang berwarna perak menghujam ke arah kepala Teja Baskara. Ia tidak sempat menggerakkan kerisnya untuk menangkis pedang yang datang dari atas mengarah ke kepalanya, tapi dengan satu gerakan dari kedua kakinya, tebasan pedang itu dihindari dan disusul dengan tinju kearah rahang penyerang dari samping.
"Bukk.." penyerang itu jatuh terhuyung. Teja Baskara dengan cepat menyusulkan tendangnya kearah perut. Dari arah belakang sebuah tusukan mengarah ke pinggang Teja Baskara, dan dari arah samping sebuah sabetan mengarah ke lehernya, ia tidak punya pilihan, ia gerakan kakinya untuk menghindari serangan dari belakang dan mengayunkan kerisnya untuk menangkis pedang yang datang kearah lehernya.
"Ciaat....trang...trang....bukk" keris Teja Baskara terpental dan tubuhnya jatuh ke belakang karena terkena tendangan dari depan dan bergulingan diatas tanah.
Teja Baskara berdiri dan melompat setengah kaki ke belakang, tangannya saling digosokan"Bismilahirahman nir rahim hastabraja", hastabraja merupakan salah satu ilmu andalannya yang dipelajari dari kakeknya Wirobraja di Kedu yang jika mengenai orang niscaya dengan kehendak yang maha kuasa, orang tersebut akan hancur tulangnya, sambil meloncat kearah salah satu penyerang yang dari tadi diam, karena Teja Baskara yakin dia yang memimpin, "Wusss" desiran angin menyertai tubuhnya, tangan yang dikepalkan berwarna hitam bercahaya bergerak ke depan, dan belum satu jengkal tangannya mengenai. 
"Hentikan..!" terdengar suara laki-laki menggelegar. (bersambung....

Saturday, January 7, 2012

Pemrograman WEB : Sejarah dan Ikhtiar

Pemrograman WEB termasuk dalam kategori pemrograman teks, artinya dalam membuat sebuah program, programmer tidak akan dimanjakan dengan drag and drop seperti yang terjadi pada pemrograman visual. Tetapi pemrograman WEB juga tidak mirip dengan pemrograman teks pada umumnya yang membutuhkan compiler untuk mengeksekusi program menjadi sebuah aplikasi tetapi pemrograman WEB membutuhkan interpreter untuk mengeksekusi program yang diketikan,