Monday, December 19, 2011

Jaringan Komputer [9] : Ethernet

Artikel berikut ini merupakan kelanjutan dari artikel sebelumnya (klik), ethernet bukan lapisan dalam model referensi OSI atau TCP/IP tetapi ethernet merupakan teknologi dalam membangun jaringan computer dalam bentuk Local Area Network (LAN). Jika dilihat dari lapisan dalam model referensi, Ethernet berada pada lapisan Data Link (MAC) dan lapisan fisik, atau dalam model referensi TCP/IP berada pada lapisan Network. Ethernet merupakan teknologi yang dapat diterapkan secara berbeda-beda dalam lapisan fisik, antara lain fiber dan copper serta bandwidth yang berbeda-beda. Ehternet dibuat dan diperkenalkan pertama kali sebagai LAN oleh Xerox dan distandarisasi oleh DIX (Digital, Intel, Xerox) hingga pada tahun 1985 distandarisasi oleh IEEE dengan nomor 802.3. keunggulan dari Ethernet adalah :
  1. Kesederhanaan dan kemudahan pemeliharaan
  2. Kemampuan berkolaborasi dengan teknologi baru (misalnya serat optik, bandwidth yang lebih tinggi)
  3. Handalan
  4. Rendah biaya instalasi dan upgrade
Teknologi yang diterapkan di Ethernet yaitu CSMA/CD, yang dalam jaringan computer LAN sering terjadi tabrakan data yang disebabkan oleh sebuah host ketika  mengirimkan  sinyal pada media transmisi/kabel tetapi penerima data tidak mengetahui. Hingga hal itu menimbulkan latency.
Latency adalah waktu yang diperlukan sinyal  untuk perjalanan dalam media transmisi/kabel. Semakin lama kabel dan perangkat yang lebih menengah, latency yang lebih, jika terdeteksi tabrakan data maka akan dikirimkan ulang, jika deteksi terlambat maka tidak aka nada pengiriman ulang.

Tuesday, December 13, 2011

Jaringan Komputer [8] : Lapisan Fisik

Lapisan fisik dalam  model refensi OSI dan TCP/IP berada pada lapisan terakhir. Lapisan ini bertugas melakukan proses pengkodean segmen data dari lapisan sebelumnya, lapisan data link,  pengkodean ini akan berbeda-beda karena tergantung media transmisi yang digunakan. Dalam melakukan pengkodean ini ada standar resmi yang harus digunakan antara lain Non Return Zero (NZR) atau Manchester Encoding. Dengan sistem pengkodean yang digunakan, sinyal yang akan melewati media transmisi akan terpengaruh oleh noise dan bandwidth yang akan mengakibatkan throughput, waktu aktual saat pengirman paket/data dalam bentuk bit dan selalu lebih rendah dari bandwidth, dan goodput, merupakan ukuran bit data yang dikirmkan tanpa overhead. Penjelasan tentang bandwidth dapat anda baca pada artikel ini.  
Pada lapisan fisik ini, paket data yang telah dikodekan akan melewati media transmisi yang dapat berupa kabel kawat tembaga, kabel serat optik atau gelombang radio (wireless). Kabel kawat tembaga terbagi menjadi kabel coaxial dan kabel UTP. Kabel coaxial, yang terdiri dari inti dan pembungkus ini serta konektor BNC,  baik untuk sinyal frekuensi tinggi radio / video yang digunakan untuk antena / antena dan koneksi kabel TV dan internet, sekarang sering dikombinasikan dengan serat optik. Sebelumnya digunakan dalam Ethernet LAN karena lebih murah dibandingkan dengan kabel UTP dan memberikan kecepatan yang lebih tinggi. 
Kabel Unshielded twisted pair (UTP),  kabel yang berisi 8 buah / 4 pasang dengan konektor RJ45, yang terdiri dari kabel berwarna hijau muda, hijau muda strip putih, orange, orange strip putih, biru, biru strip putih, coklat dan coklat strip putih. Untuk kecepatan 100 Mb/detik menggunakan kabel kategori (cat) 5 sedang kecepatan 1 Gb/detik menggunakan kategori yang lebih tinggi.  Pada peralatan cisco, jenis sambungan dengan menggunakan media transmisi ini terbagi menjadi tiga, yang pertama kabel straight, digunakan untuk menghubungkan PC ke switch atau hub, router ke switch atau hub. Sedangkan yang kedua merupakan kabel jenis cross over yang digunakan untuk menghubungkan sesama peralatan yang sama atau sejenis, dan PC ke router. Kabel yang ketiga adalah kabel roll over yang digunakan untuk melakukan proses konsol router menggunakan sebuah PC. 
Media transmisi yang lainnya yaitu kabel serat optik dan gelombang radio akan dibahas pada artikel selanjutnya.

Sunday, December 11, 2011

Negeri diatas Awan [5]: Anoman Obong

Anoman, putra Dewi Anjani, dalam epik ramayana, dikenal sebagai seorang kesatria yang bertemu dengan penguasa Ayodhya, Rama, dan ada benang merah antara cerita ramayana dengan mahabarata, karena simbol Anoman digunakan dalam kereta perang milik Arjuna, serta dalam sejarah tanah jawa ( buku Babad Tanah Jawa ), Anoman diceritakan bertemu dengan penguasa Kediri-Daha, Prabu Jayabaya. Anoman yang selama kecil mengikuti pamannya, Sugriwa, menjalankan tugas dari Rama untuk pergi ke Alengka, mencari keberadaan Dewi Sinta, yang diculik Rahwan penguasa Alengka. Cerita berlanjut, dengan tertangkapnya Anoman dan  kemudian di hukum dengan cara dibakar. Dalam keadaan terbakar, Anoma melepaskan diri dan berlari, dalam pelariannya ini seluruh kota kerjaaan Alengka terbakar. 
Memang berbeda sejarah dengan Anoman, karena ini terjadi bukan di Alengka, tapi di Jakarta, hanya manusia biasa, bernama Sondang Hutagalung. Ia tidak dihukum dengan cara dibakar seperti Anoman, tatapi membakar dirinya sendiri karena melihat banyak sekali hal hal di negeri ini yang tidak dapat diselesaikan dengan tuntas. Banyaknya permasalahan di negeri ini yang harusnya dapat diselesaikan setelah era pemilihan langsung ternyata tidak. Carut marutnya wajah negeri ini tidak sanggup menahan kegundahan sang Pejuang ini. Kematian dengan cara membakar dirinya bukanlah satu satunya cara yang pernah dilakukan dalam memperjuangkan penderitaan rakyat yang tidak dapat menikmati rupiah, atau kekuasaan, atau keadilan. Sondang telah menunjukan dirinya sebagai seorang yang berani mengambil resiko meski dia tidak memiliki pengaruh dan kekuasaan, dia hanya seorang mahasiswa yang gundah melihat masa depannya dan negerinya, mahasiswa yang selalu hadir kala ibu pertiwi sedang bersusah hati. 


Sumber gambar : http://muchartgallery.blogspot.com/2008/04/anoman-obong.html