Wednesday, October 5, 2011

Jaringan Komputer [3] : Fungsionalitas Lapisan Aplikasi dan Protokol

Artikel ini merupakan lanjutan dari artikel sebelumnya, dalam model referensi OSI dan TCP/IP, lapisan aplikasi posisinya merupakan lapisan yang paling atas atau langsung berhubungan dengan pengguna komputer yang terhubung ke dalam jaringan komputer. Lapisan ini akan menjadi lapisan yang akan melakukan pertukaran data dengan lapisan aplikasi lainnya pada komputer yang saling berkomunikasi dalam jaringan komputer. Banyak perusahaan yang memproduksi lapisan ini, yang berupa perangkat lunak guna mendukung aktivitas manusia yang menggunakan jaringan komputer. Dalam model referensi TCP/IP, lapisan aplikasi merupakan gabungan lapisan aplikasi, presentasi dan sesi jika dilihat dari sudut pandang model referensi OSI.
Dalam model referensi OSI, lapisan aplikasi memiliki tiga fungsi utama, yang pertama melakukan pengkodean dan pengkorvesian data dari lapisan aplikasi sumber data ke lapisan aplikasi tujuan data. Kedua, data yang telah dikodekan dan dikonversikan tersbut, akan dikompresi sebelum dikirimkan ke lapisan selanjutnya. Ketiga, data dienkripsi dan pada sisi atau lapisan aplikasi komputer tujuan data tersebut akan didekripsi.Contoh dari lapisan aplikasi adalah web browser dan email klien yang digunakan oleh pengguna komputer untuk mengakses situs internet dan email, seperti gmail.com. Komunikasi dalam jaringan komputer yang melibatkan lapisan aplikasi ini harus dijaga konsistensinya, untuk itu diperlukanlah sebuah protokol. Karena aplikasi yang digunankan dalam berkomunikasi jumlahnya banyak, maka jumlah protokolpun menyesuaikan. Selain pada  lapisan tersebut diatas, protokol juga berada pada lapisan transport yang dikenal dengan port : 
  1. Domain Name System (DNS) - TCP/UDP Port 53
  2. Hypertext Transfer Protocol (HTTP) - TCP Port 80
  3. Simple Mail Transfer Protocol (SMTP) - TCP Port 25
  4. Post Office Protocol (POP) - UDP Port 110
  5. Telnet - TCP Port 23
  6. Dynamic Host Configuration Protocol - UDP Port 67
  7. File Transfer Protocol (FTP) - TCP Ports 20 and 21

Tuesday, September 27, 2011

Jaringan Komputer [2] : Komunikasi Pada Jaringan Komputer

Artikel berikut ini merupakan lanjutan dari artikel sebelumnya. Komunikasi yang terjadi antar komputer yang terhubung dalam sebuah jaringan komputer dimulai dari pikiran dan hati seseorang yang menggunakan komputer, kemudian dengan gerakan menekan tombol dalam keyboard komputer, apa yang dipikirkan dan dirasakan sudah berpindah ke dalam layar monitor komputer dalam bentuk data atau message (pesan) yang akan dikirimkan ke komputer lainnya yang terhubung dengan komputer tersebut. Ada tiga elemen utama yang menyebabkan hal tersebut terjadi, yang pertama sumber pesan, penerima pesan dan channel (kanal komunikasi). Pesan yang dikirimkan dari sumber menuju penerima pesan melalui sebuah kanal dikenai proses pemecahan pesan menjadi pesan yang berukuran kecil-kecil atau dikenal sebagai segmentation.  Hal ini akan menguntungkan kanal yang digunakan untuk mengirim pesan, karena bentuk yang kecil-kecil tersebut dapat ditampung bersama-sama dengan pesan yang bersumber dari tempat lain sehingga pemanfaatan kanal menjadi efektif dan efisien, hal ini dikenal sebagai multiplexing. Segmen yang dikirimkan dari sumber ke tujuan tidak selamanya melalui kanal yang sama, kadang melewati banyak kanal meski ketika sampai di tujuan tidak bersamaan. 
Selain elemen, dalam komunikasi yang terjadi pada jaringan komputer membutuhkan tiga komponen : device, media dan services. Device dalam jaringan komputer dapat berupa sebuah personal komputer atau PC, dan intermediary devices. Khusus untuk PC dikenal juga sebagai end device atau kadang disebut sebagai host. Sedangkan intermediary device dapat berupa Network Access Device ( contoh Hub, Switch dan WAP ), Internetworking Device ( contoh router ), Server, modem, dan security device (firewall). Media yang merupakan komponen kedua dapat berupa kabel atau non kabel (wireless), untuk kabel masih terbagi menjadi dua yaitu kabel tembaga dan kabel kaca (optic yang terbagi menjadi dua : kaca dan plastik). Media non kabel atau wireless menggunakan gelombang radio yang frekuensi-nya sudah ditetapkan. Sedangkan komponen terakhir dalam  services dan processes berupa perangkat lunak yang digunakan untuk bertukar data dan informasi dalam jaringan komputer, contoh Yahoo Messanger.

Friday, September 23, 2011

Negeri Diatas Awan [2] : Malin Kundang

Manusia yang membatu terbujur kaku di tepian lautan menjadi bukti fisik cerita rakyat di daerah Sumatra Barat, tentang seorang anak yang telah berbuat durhaka pada sang Ibu. Dilahirkan dan dibesarkan agar kelak menjadi orang yang berguna. Kisah ini mirip sekali dengan Indonesia (anak) saat masa kemerdekaan dengan Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat (ibu) yang pada masa itu Indonesia dipimpin oleh Sukarno sedangkan Kasultanan dipimpin oleh Sri Sultan Hamengkubuwono IX. Kisah sang ibu yang merupakan sebuah Kasultanan yang memiliki struktur pemerintahan yang telah berusia ratusan tahun dan diakui oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa pada awal kemerdekaan menyatakan bergabung dengan negara baru yang bernama Indonesia (anak). Berikut isi maklumat tersebut :
SRI PADUKA INGKENG SINUWUN KANGDJENG SULTAN
Kami Hamengku Buwono IX, Sultan Negeri Ngajogjakarta Hadiningrat menjatakan:
  1. Bahwa Negeri Ngajogjakarta Hadiningrat jang bersifat keradjaan adalah daerah istimewa dari Negara Republik Indonesia.
  2. Bahwa kami sebagai Kepala Daerah memegang segala kekuasaan dalam Negeri Ngajogjakarta Hadiningrat, dan oleh karena itu berhubung dengan keadaan pada dewasa ini segala urusan pemerintahan dalam Negeri Ngajogjakarta Hadiningrat mulai saat ini berada ditangan kami dan kekuasaan-kekuasaan lainnja kami pegang seluruhnya.
  3. Bahwa perhubungan antara Negeri Ngajogjakarta Hadiningrat dengan Pemerintah Pusat Negara Republik Indonesia, bersifat langsung dan Kami bertanggung djawab atas Negeri Kami langsung kepada Presiden Republik Indonesia. Kami memerintahkan supaja segenap penduduk dalam Negeri Ngajogjakarta Hadiningrat mengindahkan Amanat Kami ini.


Ngajogjakarta Hadiningrat, 28 Puasa Ehe 1876 atau 5-9-1945


SRI PADUKA KANGDJENG GUSTI PANGERAN ADIPATI ARIO PAKU ALAM
Kami Paku Alam VIII Kepala Negeri Paku Alaman, Negeri Ngajogjakarta Hadiningrat menjatakan:
  1. Bahwa Negeri Paku Alaman jang bersifat keradjaan adalah daerah istimewa dari Negara Republik Indonesia.
  2. Bahwa kami sebagai Kepala Daerah memegang segala kekuasaan dalam Negeri Paku Alaman, dan oleh karena itu berhubung dengan keadaan pada dewasa ini segala urusan pemerintahan dalam Negeri Paku Alaman mulai saat ini berada ditangan Kami dan kekuasaan-kekuasaan lainnja Kami pegang seluruhnja.
  3. Bahwa perhubungan antara Negeri Paku Alaman dengan Pemerintah Pusat Negara Republik Indonesia, bersifat langsung dan Kami bertanggung djawab atas Negeri Kami langsung kepada Presiden Republik Indonesia. Kami memerintahkan supaja segenap penduduk dalam Negeri Paku Alaman.


Paku Alaman, 28 Puasa Ehe 1876 atau 5-9-1945



Perjalanan ibu dan anak saat mengarungi kehidupan awal kemerdekaan tidak 'mulus', pihak penjajah sangat berkepentingan dengan Indonesia melakukan pendekatan ke Kasultanan, agar Kasultanan tidak berpihak pada Indonesia, tetapi pihak Kasultanan menjawab dengan tindakan 'memberikan' tempat bagi sang 'anak' yang telah kehilangan wilayah kekuasaannya, hingga dapat dikatakan saat itu wilayah Indonesia tinggal Kasultanan Ngayogyakarto Hadiningrat. Tidak berhenti disitu saja kasih sang ibu kepada anak, modal keuangan dalam mendirikan negara mendapat dukungan pihak Kasultanan ( Pada saat Ibukota Negara berada di Yogyakarta, semua Kabinet termasuk Presiden (Soekarno) dan Wapres (Hatta) digaji oleh Sultan (memoar Ny. Rahmi Hatta) ). Pengorbanan Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat tidak berhenti disitu saja, berikut cerita yang diambil dari buku "Tahta untuk Rakyat" :  Pada saat Agresi Militer Belanda di Yogyakarta, Sultan berunding dengan Belanda diwakili adiknya Pangeran Bintoro (kemudian menjadi Anggota BPUPKI) dan pada perundingan tersebut Sultan diminta tidak ikut campur masalah Republik Indonesia dan Belanda (untuk menjadi ibukota) dan sebagai imbalannya diberikanlah kekuasaan atas tanah bekas Kraton Mataram meliputi Kedu, Solo, Madiun, Kediri, Banyumas. Pada perundingan pertama gagal, akhirnya pada perundingan ke-2 ditambahkanlah imbalan kekuasaan meliputi Jawa tengah, Jawa Timur dan Madura. Untuk inipun Sultan tidak mau menerimanya. Akibatnya kota Yogyakarta diserbu dan Kraton dikepung. Panglima Belanda untuk Wilayah Jawa, Jenderal Spoor, mendatangi gerbang keraton dengan 3 panser untuk memaksa masuk dan HB IX menyambutnya di gerbang Alun alun utara Keraton [Kasultanan] dan berkata,”Anda dapat memasuki Kraton tapi harus melangkahi mayat saya”. Belanda pun mundur dari Kraton tetapi tetap mengurung Kraton. Karena tidak bisa keluar, HB IX memerintahkan abdi dalem keraton Selo Soemardjan (Prof. Dr. Selo Soemardjan pendiri Fisip UI) untuk menghubungi Panglima Soedirman dan Soeharto untuk merencanakan serangan (yang kemudian dikenal dengan “Serangan Oemoem 11 Maret”).

Yogyakarta, sang ibu, kini sedang gundah gulana, selalu berdoa agar anaknya tidak durhaka, agar tidak menjadi malin kundang selanjutnya. Jangan hanya karena keserakahan dan kekuasaan sang anak lupa kepada ibu yang telah membesarkan, meski sang ibu tidak butuh pengakuan, sang ibu tetap tegar melintasi jaman. Sang ibu tetap akan selalu dikenang. Jaya bangsaku, maju negeriku. [ Dedicated to my Great Teacher]