Sunday, June 12, 2011

Mantera untuk Menghadapi Ujian Pendadaran Tugas Akhir

Tugas Akhir dalam pendidikan jenjang strata 1 dikenal sebagai skripsi, strata 2 dikenal sebagai tesis, dan strata  3 dikenal sebagai desartasi, merupakan matakuliah dengan jumlah sks tertentu, kadang besar, yang wajib diambil oleh mahasiswa yang akan menyelesaikan studinya pada sebuah perguruan tinggi, baik swasta atau negeri. Berbeda dengan matakuliah yang lainnya, tugas akhir membutuhkan dosen pembimbing  minimal satu orang yang memiliki kompetensi yang sama dengan tema dari tugas akhir mahasiswa yang dibimbingnya. Jejang pendidikan dari dosen pembimbing juga menjadi faktor penentu kelayakan tugas akhir yang dikerjakan oleh mahasiswa.
Jika matakuliah atau praktikum memiliki nilai akhir yang akan dimasukan dalam transkrip nilai seorang mahasiswa didapat dari proses belajar mengajar, ujian tengah semester dan ujian akhir semester, maka tugas akhir juga mewajibkan adanya nilai akhir, yang didapat dari tulisan yang dikerjakan mahasiswa dalam skripsi, tesis atau desertasinya, selain itu nilai akhir juga didapat dari ujian pendadaran (ujian tugas akhir) yang dilakukan untuk menguji tulisan dan hasil karya dalam tugas akhir. Pendadaran dilaksanakan pada hari dan waktu yang sudah dijadwalkan, dan dosen penguji dalam pendadaran juga memiliki kriteria yang diwajibkan, misalkan jenjang pendidikan. Berikut ini tips yang dapat digunakan dalam membantu mahasiswa dalam menghadapi ujian pendadaran :
  1. Pastikan tulisan tugas akhir sudah disahkan oleh dosen pembimbing.
  2. Menyiapkan bahan presentasi dalam ujian pendadaran, karena waktu presentasi dalam ujian pendadaran dibatasi, maka buatlah dengan sistematis, taktis dan efektif tanpa mengurangi bobot tugas akhir.
  3. Berpakaian yang rapi, saat menghadapi ujian akhir, tanyakan kepada panita ujian akhir, apakah ada persyaratan khusus tentang pakaian saat ujian pendadaran tersebut.
  4. Masuklah ruang ujian ketika sudah dipanggil, sebelumnya siapkan semua peralatan yang akan digunakan dalam presentasi, jangan sampai ada yang tidak berfungsi.
  5. Berdoalah sebelum mulai presentasi.
  6. Bertingkahlakulah dengan sopan dan beretika, tetapi jangan terlalu berlebihan
  7. Jawablah setiap pertanyaan yang diajukan oleh dosen penguji dengan cara yang meyakinkan, tetapi jangan sampai  berlebihan, jika ada pertanyaan yang belum jelas, minta kepada dosen penguji  untuk mengulangi pertanyaannya
Demikianlah mantra yang harus dilakukan dalam proses ujian pendadaran, semoga sukses. 
Referensi gambar : http://ptn.fkip.uns.ac.id

Friday, June 10, 2011

Konfigurasi Packet Tracer : Routing Dinamis dengan RIP 1

RIP merupakan protokol yang digunakan dalam melakukan routing dinamis dalam peralatan Cisco Router. RIP termasuk dalam protokol interior gateway protocol dengan algoritma Distance Vector. Sebagai salah satu protokol routing dinamis, RIP membutuhkan update untuk mengenal router-router yang lain dalam jaringan yang terhubung dengannya. Waktu yang dibutuhkan dalam proses update informasi adalah 30 detik dengan maksimum jumlah hop yaitu 15 hop. Dalam proses update ini, informasi yang dibawa adalah alamat jaringan (NA) dari sekumpulan komputer atau router, selain itu RIP versi 1 ini tidak mengirikan informasi subnet mask-nya atau dikenal sebagai alamat classful.  
Gambar diatas adalah sebuah jaringan komputer dengan 4 buah router yang menghubungkan semua perguruan tinggi dibawah yayasan adi upaya. Berikut  ini konfirgurasi, pelajari dulu tentang konfigurasi router,  lengkap dari router-router tersebut :
  • STTA
  1.  interface FastEthernet0/0
  2.  ip address 192.168.4.1 255.255.255.0
  3.  interface Serial0/0/0
  4.  ip address 11.0.0.2 255.0.0.0
  5.  clock rate 56000
  6.  interface Serial0/0/1
  7.  ip address 14.0.0.2 255.0.0.0
  8.  clock rate 56000
  9.  interface Serial0/1/0
  10.  ip address 12.0.0.2 255.0.0.0
  11.  clock rate 56000
  • UNUR
  1.  interface FastEthernet0/0
  2.  ip address 192.168.1.1 255.255.255.0
  3.  interface Serial0/0/0
  4.  ip address 10.0.0.1 255.0.0.0
  5.  clock rate 56000
  6.  interface Serial0/0/1
  7.  ip address 11.0.0.1 255.0.0.0
  8.  clock rate 56000

  • UNSURYA
  1. interface FastEthernet0/0
  2. ip address 192.168.3.1 255.255.255.0
  3. interface Serial0/0/0
  4. ip address 13.0.0.2 255.0.0.0
  5. clock rate 56000
  6. interface Serial0/0/1
  7. ip address 14.0.0.1 255.0.0.0
  8. clock rate 56000
  • AKPER CIEMBELUIT
  1. interface FastEthernet0/0
  2. ip address 192.168.2.1 255.255.255.0
  3. interface Serial0/0/0
  4. ip address 10.0.0.2 255.0.0.0
  5. clock rate 56000
  6. interface Serial0/0/1
  7. ip address 13.0.0.1 255.0.0.
  8. clock rate 56000


Setelah konfigurasi router selesai, maka selanjutnya kita akan mengaktifkan protocol RIP pada router, berikut konfigurasinya  :

  • Router STTA

  1. Router(config)#router rip
  2. Router(config-router)#network 192.168.4.0
  3. Router(config-router)#network 11.0.0.0
  4. Router(config-router)#network 12.0.0.0
  5. Router(config-router)#network 14.0.0.0
  6. Router(config-router)#exit
  • Router UNUR

  1. Router(config)#router rip
  2. Router(config-router)#network 192.168.1.0
  3. Router(config-router)#network 10.0.0.0
  4. Router(config-router)#network 11.0.0.0
  5. Router(config-router)#exit
  • Router UNSURYA

  1. Router(config)#router rip
  2. Router(config-router)#network 192.168.3.0
  3. Router(config-router)#network 13.0.0.0
  4. Router(config-router)#network 14.0.0.0
  5. Router(config-router)#exit
  • Router AKPER CIEMBELUIT

  1. Router(config)#router rip
  2. Router(config-router)#network 192.168.2.0
  3. Router(config-router)#network 10.0.0.0
  4. Router(config-router)#network 13.0.0.0
  5. Router(config-router)#exit
Selamat mencoba dan jangan lupa berdoa.

    Sunday, June 5, 2011

    Legend [6] : Prince Purbaya, flying the Javaness man


    His real name is Joko Umbaran. He is the son of Panembahan Senopati born of a wife who is the daughter of Ki Ageng Giring. Ki Ageng Giring is a prominent Islamic religious spreader on the island of Java in 12 -14 centuries, and some people admit he was a ‘wali’. Ki Ageng Giring found a magic coconut that if water is taken until the end in one gulp, will cause the drinker to reduce the kings of Java. Young coconut water is accidentally swallowed it own by Ki Ageng Pamanahan a visit to the Ki Ageng Giring in a state of thirst. Ki Ageng Pamanahan feel guilty after learning that magical properties of coconut water. He then married his son, the daughter Sutawijaya ( Panembahan Senapati ) with Ki Ageng Giring. Ki Ageng Giring daughter gave birth to Joko Umbaran ( diumbar in Javanese means "abandoned" ). After the adult Joko Umbaran go to Mataram to get recognition from his father. It was already titled Panembahan Senopati. Through an uphill battle, Joko Umbaran finally secured recognition as the son of Mataram with the title of Prince Purbaya.
    Prince Purbaya and his mother who is the daughter of Ki Ageng Giring to get land from the kingdom of Mataram in Maguwo area, which later became known wot Galeh. Wot Galeh name it self is taken from the wooden cross above the ‘Kali Kuning’ is tipped at Mount Merapi, reputedly the wood was brought from Mount Merapi by Prince Purbaya a way to fly. And the stories about him to fly can be found in the book ‘Babad Tanah Jawi’, at the Mataram kingdom attack to Batavia. When he became a warlord Mataram kingdom which was led by the nephew of the Sultan Agung attacked the VOC in Batavia, how he entered the fortress of VOC in a way to fly.

    Devotion to the kingdom of Mataram are enormous, as the son of the founder of Mataram job he has no desire to rule, although with the strength and ability I think he is worthy to be king, but the historical record actually the father of the Sultan Agung who becomes a substitute Panembahan Senapati.
    After he died he was buried in wot Galeh, precisely the south of Adisutjipto airport ini Yogyakarta, close to the Indonesian republic's air force academy, so some people say his ability in the world of aviation forwarded by the young Indonesian who study. This is only a piece of the story as I know, based on a story about the hereditary Prince Purbaya Yogyakarta society, more or less I apologize if there is a mistake in writing