Wednesday, May 18, 2011

Pengulangan dalam C/C++


Setelah anda membaca artikel dalam blog ini tentang bahasa pemrograman C/C++ antara lain : Dasar-dasar pemrogrman bahasa C/C++ , variabel dan tipe data, mengubah algoritma menjadi sebuah program, dan percabangan, maka materi selanjutnya agar anda dapat membuat program dalam bahasa C/C++ adalah tentang perulangan.
Pengulangan atau yang dikenal sebagai looping, digunakan untuk mengulang satu atau lebih statment dimana kondisi atau syarat terjadinya pengulangan berlogika true atau false, dan ini tergantung dari teknik pembuatan programnya. Pengulangan dalam bahasa C/C++ dapat menggunakan while, while..do atau for.

Friday, May 13, 2011

VLSM


Variabel Length Subnet Mask atau yang disingkat sebagai VLSM merupakan sarana mengalokasikan alamat IP yang telah di subnet untuk kebutuhan sumber daya jaringan computer yang jangakuannya luas yang sesuai dengan aturan baku yang ada. VLSM mendukung protokol IP routing Cisco, OSPF, Dual IS-IS, BGP-4, dan dukungan EIGRP "classless". Selain itu VLSM juga merupakan pengembangan mekanisme subneting,dimana dalam vlsm dilakukan peningkatan dari kelemahan subneting klasik, yang mana dalam klasik subneting, subnet zeroes, dan subnet- ones tidak bisa digunakan, selain itu, dalam subnet classic, lokasi nomor IP tidak efisien.
Misalkan kita memiliki empat buah network dengan jumlah host yang berbeda-beda untuk tiap networknya. LAN A (12 host), LAN B (28 host), dan LAN C (40 host). IP yang digunakan adalah 192.168.1.1 Bagaimana kita membuat subnet dengan menggunakan VLSM?
Penyelesaian permasalahan diatas kita mulai dari menentukan terlebih dahulu urutan network dengan jumlah host terbanyak dan subnet yang akan digunakan. Dalam kasus ini urutan network mulai dari host terbanyak adalah LAN C, LAN B dan LAN A.
Prefix
Host per Subnet
Blok Subnet
/26
62
64
/27
30
32
/28
14
16
/29
6
8
/30
2
4
Setelah itu, kita buat table subnetting
Subnet
255.255.255.192
255.255.255.224
255.255.255.240
Alamat jaringan
192.168.1.0
192.168.1.64
192.168.1.97
Alamat broadcast
192.168.1.63
192.168.1.96
192.168.1.113
IP pertama
192.168.1.1
192.168.1.65
192.168.1.98
IP terakhir
192.168.1.62
192.168.1.95
192.168.1.112
Dengan ip hasil subnetting tersebut, kita manfaatkan beberapa IP yang nantinya terbuang percuma, coba kita lihat LAN C yang membutuhkan ip untuk 40 host, 192.168.1.0/26 yang didapat 64 blok subnet atau 62 alamat ip dari subnet mask 255.255.255.192, sehingga kita membuang sebanyak 20 alamat yang mestinya dapat kita gunakan untuk LAN A sebanyak 12 host. Maka kita dapat menggunakan alamat hasil subnetting LAN C yang tidak digunakan dengan melakukkan proses subnetting lagi.
Contoh yang lainnya :
Pada suatu perusahaan yang mempunyai 6 departemen ingin membagi networknya, antara lain :
1. Departemen A = 100 host
2. Departemen B = 57 host
3. Departemen C = 325 host
4. Departemen D = 9 host
5. Departemen E = 500 host
6. Departemen F = 25 host
IP Address yang diberikan dari ISP adalah 172.16.0.0/16

Perhitungan VLSM :
Urut kebutuhan host yang diperlukan
1. Departemen E = 500 host
2. Departemen C = 325 host
3. Departemen A = 100 host
4. Departemen B = 57 host
5. Departemen F = 25 host
6. Departemen D = 9 host

Untuk 500 host diambil 9 bit sehingga 2^n-2 > jumlah host
Hasilnya 172.16.0.0/23
Alamat Ip yang dihasilkan
172.16.0.0/23 = 172.16.0.1 – 172.16.1.254
172.16.2.0/23 = 172.16.2.1 – 172.16.3.254
172.16.4.0/23 = 172.16.4.1 – 172.16.5.254
Hinggga
172.16.254.0/23 = 172.16.254.1 – 172.16.255.254
Untuk 325 host kita masih dapat menggunakan subnet dari 500 host karena masih dalam arena 29 dan pilihlah subnet yang belum digunakan. Untuk 100 host menggunakan 28 > 100 dan ambil salah satu dari subnet sebelumnya yang belum terpakai. misal 172.16.2.0/24 maka
Alamat Ip yang dihasilkan
172.16.2.0/24 = 172.16.2.1 – 172.16.2.254
172.16.3.0/24 = 172.16.3.1 – 172.16.3.254

Untuk 57 host menggunakan 26 >57 dan ambil salah satu dari subnet sebelumnya yang belum terpakai. misal 172.16.3.0/24
Alamat Ip yang dihasilkan
172.16.3.0/26 = 172.16.3.1 – 172.16.3.90
172.16.3.64/26 =172.16.3.65 – 172.16.3.126
172.16.3.128/26 = 172.16.3.129 – 172.16.3.190
172.16.3.192/26 = 172.16.3.193 – 172.16.3.254

Kebutuhan alamat untuk host yang lain dapat dilanjutkan untuk prefix yang /27, dan /28

Tuesday, May 10, 2011

Legend [5] : Sri Sultan Hamengkubuwono I, King of Architect


Sri Hamengkubuwana I (August 6, 1717 - March 24, 1792) was born with the name Raden Mas Sujana who is the younger brother of Mataram II Susuhunan Surakarta. Sultan Hamengkubuwana I in history known as the Prince Mangkubumi in time before Ngayogyakarta royal throne, he was the son of Sunan King and younger brother Susuhunan Pakubuwana II. Because logger heads with Pakubuwana II, succession problems, he began to oppose Pakubuwana II (1747) which has the support Vereenigde Oost Indische Compagnie or better known as the Dutch VOC (war Scramble Crown III in Mataram).

In the battle against his brother, Prince Mangkubumi with the help of his commander Raden Mas Said, proved to be a brilliant war tactician, as it turns out the battles in Grobogan, Demak and on top of his victory in the battle on the banks of the River Bagawanta.There, the Dutch commander with his troops destroyed De Clerck (1751). Another important event which led to Prince Mangkubumi not like to compromise with the Dutch Company. In 1749 Susuhunan Pakubuwana II before the death of the Mataram kingdom handed to the Dutch Company; Crown Prince has been named by the Dutch VOC Susuhunan Pakubuwana III. Raden Mas Said later quarrel with Prince Mangkubumi and finally given the power of land and earned a prince Mangkunegara.

Prince Mangkubumi not recognize the transfer of Mataram to the Dutch VOC. After the Dutch several times failed to invite Prince Mangkubumi negotiate to stop the war sent an Arab from Batavia who claims cleric who comes from the Holy Land. Thanks to the persuader was finally held in Giyanti agreement (the eastern city of Surakarta) between Prince Mangkubumi and the Dutch VOC and Susuhunan Pakubuwana III (1755). According to the agreement Giyanti Mataram kingdom was split into two, is the kingdom of Surakarta is still led by Susuhunan Pakubuwana III and the kingdom of Yogyakarta under the Prince Sultan Hamengkubuwana Mangkubumi recognized as a title I Senopati Ing Ngalaga Sayidin Panatagama khalifatullah with karatonnya in Yogyakarta. By the will of the Sultan of Yogyakarta city Hamengkubuwana I (Jogja by saying now) made the capital of the kingdom. Except for establishing a new palace, Hamengkubuwana I that bloody art building where bercengrama Taman Sari, which is located on the west palace. The story of the division of Mataram Kingdom II and the war between the prince-prince seized power Yasadipura composed by a literary work called Giyanti.

Sultan Hamengkubuwana I was known by his subjects as a commander, statesman and leader of the people are capable. He died in 1792 AD in the high age and was buried in Imogiri Kasuwargan Astana. Replace it with the title of Crown Prince Sultan Hamengkubuwono II.

The place chosen as the capital and seat of government it is called a Beringin Forest, where there is a small village called Pachetokan, is there is a rest house named Garjitowati, made by Susuhunan Pakubowono II first and the name was later changed to Ayodhya. After setting the above announced, lane immediately ordered to the people of the into forest had to set up the Palace. Before the palace was finished, I pleased Sri Sultan Hamengkubuwono I guest house occupies Ambarketawang Gamping area, which was done well. Occupy the official rest house on October 9, 1755. From here heal ways supervise and regulate the construction of the palace isunder construction. A year later Sri Sultan Hamengkubuwono I is pleased to enter the New Palace as their Kingdom. Thus stood the city of Yogyakarta or with his full name is Negari Ngayogyakarta. Ambarketawang Guesthouse abandoned the Sri Sultan Hamengkubuwono I to move settled in the new Palace . The inauguration which occurred On October 7, 1756