Showing posts with label Jaringan Komputer. Show all posts
Showing posts with label Jaringan Komputer. Show all posts

Sunday, December 25, 2011

Virtual Local Area Network (VLAN)


Artikel ini sangat berkaitan dengan materi di CCNA 3 chapter 3, yang digunakan untuk membuat sebuah Virtual LAN di sebuah jaringan computer yang secara fisik merupakan sebuah LAN dengan 1 atau beberapa switch serta dengan alamat jaringan yang sama. Dengan VLAN, sebuah computer yang terhubung dengan switch ke computer yang lain tidak akan bisa berkomunikasi kecuali dia dalam VLAN yang sama. Ikut langkah berikut ini dan perhatikan gambar, agar anda dapat membuat VLAN sendiri dengan packet tracer :
1.       Konfigurasikan 4 Komputer dengan memanfaatkan table berikut ini :
Nama PC
IP
Subnet
Port Swicth
Student 1 VLAN 20
172.17.10.2
255.255.255.0
Switch 1 port 10
Student 2 VLAN 20
172.17.10.3
255.255.255.0
Switch 1 port 12
Student 3 VLAN 20
172.17.10.4
255.255.255.0
Switch 1 port 10
Student 14VLAN 20
172.17.10.5
255.255.255.0
Switch 1 port 12

2.       Kemudian pada s1 ketikan perintah untuk membuat VLAN 20 dengan nama Student
a.       Konfigurasi VLAN
                                                               i.      Switch#configure terminal
                                                             ii.      Switch(config)#vlan 20
                                                            iii.      Switch(config-vlan)#name student
                                                           iv.      Switch(config-vlan)#end
b.      Mengkonfigurasi Student 1 VLAN 20 ke dalam VLAN 20 di S1
                                                               i.      Switch#configure terminal
                                                             ii.      Switch(config)#interface fa 0/10
                                                            iii.      Switch(config-if)#switchport Mode Access
                                                           iv.      Switch(config-if)#switchport access vlan 20
                                                             v.      Switch(config-if)#end
c.       Lakukan sendiri untuk Student 2 VLAN 20
d.      Cek dengan perintah show vlan brief untuk mengetahui VLAN yang aktif dalam switch
e.      Cek dengan ping dari PC ke PC dan perhatikan
3.       Kemudian pada s2 ketikan perintah untuk membuat VLAN 20 dengan nama Student
a.       Konfigurasi VLAN
                                                               i.      Switch#configure terminal
                                                             ii.      Switch(config)#vlan 20
                                                            iii.      Switch(config-vlan)#name student
                                                           iv.      Switch(config-vlan)#end
b.      Mengkonfigurasi Student 3 VLAN 20 ke dalam VLAN 20 di S2
                                                               i.      Switch#configure terminal
                                                             ii.      Switch(config)#interface fa 0/10
                                                            iii.      Switch(config-if)#switchport Mode Access
                                                           iv.      Switch(config-if)#switchport access vlan 20
                                                             v.      Switch(config-if)#end
c.       Lakukan sendiri untuk Student 4 VLAN 20
d.      Cek dengan perintah show vlan brief untuk mengetahui VLAN yang aktif dalam switch
e.      Cek dengan ping dari PC ke PC dan perhatikan
4.       Cek dengan ping antar computer yang berbeda switch dan perhatikan apa yang terjadi
5.       Kemudian langkah selanjutnya membuat TRUNK NATIVE yang digunakan untuk menghubungkan VLAN dalam switch yang berbeda dengan mengetikkan perintah berikut ini di salah satu switch :
                                                               i.      Switch#configure terminal
                                                             ii.      Switch(config)#interface fa 0/1
                                                            iii.      Switch(config-if)#switchport Mode Trunk
                                                           iv.      Switch(config-if)#switchport Trunk  Native VLAN 99
                                                             v.      Switch(config-if)#end


Definisi VLAN : Trunk adalah link point-to-point antara dua perangkat jaringan yang membawa lebih dari satu VLAN. Sebuah VLAN trunk memungkinkan Anda untuk memperluas VLAN melintasi seluruh jaringan. Cisco mendukung IEEE 802.1Q untuk mengkoordinasikan TRUNK di Fast Ethernet dan Gigabit Ethernet interface. Sebuah VLAN trunk bukan milik suatu VLAN tertentu, melainkan adalah saluran untuk VLAN antara switch dan router.


Monday, December 19, 2011

Jaringan Komputer [9] : Ethernet

Artikel berikut ini merupakan kelanjutan dari artikel sebelumnya (klik), ethernet bukan lapisan dalam model referensi OSI atau TCP/IP tetapi ethernet merupakan teknologi dalam membangun jaringan computer dalam bentuk Local Area Network (LAN). Jika dilihat dari lapisan dalam model referensi, Ethernet berada pada lapisan Data Link (MAC) dan lapisan fisik, atau dalam model referensi TCP/IP berada pada lapisan Network. Ethernet merupakan teknologi yang dapat diterapkan secara berbeda-beda dalam lapisan fisik, antara lain fiber dan copper serta bandwidth yang berbeda-beda. Ehternet dibuat dan diperkenalkan pertama kali sebagai LAN oleh Xerox dan distandarisasi oleh DIX (Digital, Intel, Xerox) hingga pada tahun 1985 distandarisasi oleh IEEE dengan nomor 802.3. keunggulan dari Ethernet adalah :
  1. Kesederhanaan dan kemudahan pemeliharaan
  2. Kemampuan berkolaborasi dengan teknologi baru (misalnya serat optik, bandwidth yang lebih tinggi)
  3. Handalan
  4. Rendah biaya instalasi dan upgrade
Teknologi yang diterapkan di Ethernet yaitu CSMA/CD, yang dalam jaringan computer LAN sering terjadi tabrakan data yang disebabkan oleh sebuah host ketika  mengirimkan  sinyal pada media transmisi/kabel tetapi penerima data tidak mengetahui. Hingga hal itu menimbulkan latency.
Latency adalah waktu yang diperlukan sinyal  untuk perjalanan dalam media transmisi/kabel. Semakin lama kabel dan perangkat yang lebih menengah, latency yang lebih, jika terdeteksi tabrakan data maka akan dikirimkan ulang, jika deteksi terlambat maka tidak aka nada pengiriman ulang.

Tuesday, December 13, 2011

Jaringan Komputer [8] : Lapisan Fisik

Lapisan fisik dalam  model refensi OSI dan TCP/IP berada pada lapisan terakhir. Lapisan ini bertugas melakukan proses pengkodean segmen data dari lapisan sebelumnya, lapisan data link,  pengkodean ini akan berbeda-beda karena tergantung media transmisi yang digunakan. Dalam melakukan pengkodean ini ada standar resmi yang harus digunakan antara lain Non Return Zero (NZR) atau Manchester Encoding. Dengan sistem pengkodean yang digunakan, sinyal yang akan melewati media transmisi akan terpengaruh oleh noise dan bandwidth yang akan mengakibatkan throughput, waktu aktual saat pengirman paket/data dalam bentuk bit dan selalu lebih rendah dari bandwidth, dan goodput, merupakan ukuran bit data yang dikirmkan tanpa overhead. Penjelasan tentang bandwidth dapat anda baca pada artikel ini.  
Pada lapisan fisik ini, paket data yang telah dikodekan akan melewati media transmisi yang dapat berupa kabel kawat tembaga, kabel serat optik atau gelombang radio (wireless). Kabel kawat tembaga terbagi menjadi kabel coaxial dan kabel UTP. Kabel coaxial, yang terdiri dari inti dan pembungkus ini serta konektor BNC,  baik untuk sinyal frekuensi tinggi radio / video yang digunakan untuk antena / antena dan koneksi kabel TV dan internet, sekarang sering dikombinasikan dengan serat optik. Sebelumnya digunakan dalam Ethernet LAN karena lebih murah dibandingkan dengan kabel UTP dan memberikan kecepatan yang lebih tinggi. 
Kabel Unshielded twisted pair (UTP),  kabel yang berisi 8 buah / 4 pasang dengan konektor RJ45, yang terdiri dari kabel berwarna hijau muda, hijau muda strip putih, orange, orange strip putih, biru, biru strip putih, coklat dan coklat strip putih. Untuk kecepatan 100 Mb/detik menggunakan kabel kategori (cat) 5 sedang kecepatan 1 Gb/detik menggunakan kategori yang lebih tinggi.  Pada peralatan cisco, jenis sambungan dengan menggunakan media transmisi ini terbagi menjadi tiga, yang pertama kabel straight, digunakan untuk menghubungkan PC ke switch atau hub, router ke switch atau hub. Sedangkan yang kedua merupakan kabel jenis cross over yang digunakan untuk menghubungkan sesama peralatan yang sama atau sejenis, dan PC ke router. Kabel yang ketiga adalah kabel roll over yang digunakan untuk melakukan proses konsol router menggunakan sebuah PC. 
Media transmisi yang lainnya yaitu kabel serat optik dan gelombang radio akan dibahas pada artikel selanjutnya.

Tuesday, December 6, 2011

Jaringan Komputer [7] : Lapisan Data Link


Lapisan data link dalam model referensi OSI berada pada layer 2, sedangkan pada model referensi TCP/IP berada separuh dari layer pertama dengan nama Network Accces. Fungsi lapisan data link ada dua, yang pertama Mengenkapsulasi paket dengan menambahkan header frame dan trailer termasuk menyikapi tepat, dan yang kedua melakukan Kontrol akses ke medium transmisi. Seperti yang sudah disampaikan pada materi sebelumnya (klik),bahwa paket data yang melewati media transmisi akan melwati beberapa peralatan jaringan komputer yang bernama router, yang dikenal sebagai proses HOP. Mungkin ada lapisan protokol 2 yang berbeda digunakan pada setiap hop perjalanan. Media yang berbeda, berbagai jenis link, bandwidth yang berbeda, LAN / WAN mempengaruhi pilihan protokol.Protokol yang berbeda memiliki frame yang berbeda.Router menghapus frame lama dan menambahkan sebuah header baru dan trailer untuk hop berikutnya.
Lapisan data link memiliki sub lapisan, yaitu Logical link control yang berfungsi mengatur header frame dan trailer untuk membungkus paket serta mengidentifikasi lapisan protokol jaringan. Sedangkan sub lapisan yang lainnya Media access control berfungsi menambahkan dua alamat dan memberi tanda mulai dan akhir dari bingkai. 

Thursday, November 10, 2011

Jaringan Komputer [6] : Pengalamatan dalam IPV4


Artikel berikut ini merupakan kelanjutan dari artikel sebelumnya tentang lapisan network pada lapisan ke 3 di model refernsi OSI dan lapisan Internet pada model referensi TCP/IP. Alamat sangat dibutuhkan ketika sebuah paket data akan dikirimkan dari computer sumber data kepada computer penerima data, untuk mengetahui tentang pengalamatan dengan menggunakan IPv4 sebaiknya kita membuka kembali catatan matakuliah Sistem Digital yang membahasa tentang konversi bilangan dari decimal ke biner ataupun sebaliknya
Sistem Bilangan
Beberapa sistem bilangan :
1.Bilangan Desimal
  • Bilangan desimal adalah bilangan yang memiliki basis 10
  • Bilangan tersebut adalah 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, dan 9 ( r = 10 )


2. Bilangan Biner
  • Bilangan biner adalah bilangan yang memiliki basis 2
  • Bilangan tersebut adalah 0 dan 1 ( r = 2 )


3. Bilangan Oktal
  • Bilangan oktal adalah bilangan yang memiliki basis 8
  • Bilangan tersebut adalah 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, dan 7 ( r = 8 )


4. Bilangan Heksadesimal
  • Bilangan Heksadesimal adalah bilangan yang memiliki basis 16
  • Bilangan tersebut adalah 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, A, B, C, D, E, dan F ( r = 16 )




Konversi Bilangan Desimal ke Bilangan Biner
Nilai bilangan desimal dibagi dengan 2, pembacaan nilai akhir hasil pembagian dan urutan sisa hasil pembagian adalah bentuk bilangan biner dari nilai desimal. Contoh ubahlah bilangan desimal 9 ke bentuk bilangan biner. Maka jawabnya :
9 / 2 = 4 sisa 1
4/2 = 2 sisa 0
2/2 = 1 sisa 0
½ = 0 sisa 1
Sehingga 9 desimal = 1001

Konversi Bilangan Biner ke Bilangan Desimal
Setiap urutan nilai bilangan biner dijumlahkan, dengan terlebih dahulu nilai biner  tersebut dikalikan dengan bobot  bilangan biner masing-masing. Contoh ubahlah bilangan biner 1001 ke dalam bilangan decimal. Maka jawabnya :
(1 x  2^3) + (0 x 2^2) + (0 x 2^1) + (1 x 2^0) = 8 + 0 + 0 + 1 = 9
Jadi hasil konversi bilangan biner 1001 adalah 9 desimal.



Atau dengan cara seperti dibawah ini konbversi dari biner ke decimal dapat dilakukan dengan lebih cepat
128
64
32
16
8
4
2
1
0
0
1
1
0
1
0
0


Wednesday, November 2, 2011

Jaringan Komputer [5] : Lapisan Network

Lapisan network dalam model referensi OSI berada pada lapisan ke 3 sedangkan pada model referensi TCP/IP berada pada lapisan ke 2 dengan nama lapisan internet. Artikel ini merupakan lanjutan dari artikel sebelumnya, dengan mengacu pada materi CCNA 1, pembahasan lapisan ini mengacu pada model referensi OSI.   Pada lapisan ini data yang berasal dari lapisan sebelumnya/ transport berupa segment diubah menjadi packet, dan protokol yang bekerja pada lapisan ini adalah IP (Internet Protokol), salah satunya yang sekarang digunakan adalah IP versi 4, tetapi ada beberapa jaringan komputer sudah mengimplementasikan IP versi 6. Perbedaannya mendasarnya, jika IP versi 4 menggunakan bilangan desimal dengan panjang 32 bit, maka IP versi 6 menggunakan bilangan hexadecimal dengan panjang 128 bit. Salah satu tugas IP versi 4 pada lapisan ini adalah membuat skema pengalamatan untuk memberikan identitas bagi alamat jaringan dan alamat host/ komputer, melakukan proses enkapsulasi dan mendekapsulasi segment menjadi paket atau sebaliknya dengan menambahkan dan mengurangkan sumber pengirim dan penerimanya. Karakter IP sebagai protokol (karena ada asumsi IP adalah alamat) adalah dirancang untuk overhead yang kecil dan connectionless, serta tidak bertanggungjawab terhadap data yang dikirimkan apakah terjadi error atau kerusakan data. 
Dengan demikian, perancangan sebuah jaringan komputer sejak awal harus jelas posisi setiap komputer yang akan dipisahkan menggunakan media transmisi dan model referensi yang digunakan, kemudian apa yang akan dipindahkan dari satu komputer ke komputer yang lainnya, berapa kebutuhan bandwidth, serta komputer akan diatur dengan organisasi jaringan yang seperti apa, akan membutuhkan jawaban-jawaban yang sangat berguna ketika jaringan komputer tersebut bekerja. Sehingga kebutuhan akan peralatan jaringan komputer sejak awal dapat diprediksikan, berapa jumlah router dan switch serta bagaimana cara memberikan alamat terhadap komputer-komputer ini.

Tuesday, October 25, 2011

Jaringan Komputer[4] : Lapisan Transport

Pada model referensi OSI, lapisan transport terletak pada layer ke 4, yaitu diantara lapisan  network dibawahnya dan lapisan session diatasnya, sedangkan pada model referensi TCP/IP lapisan transport terletak pada lapisan ke 3, diantara lapisan aplikasi dan lapisan internet. Pada model referensi OSI, kedudukan lapisan transport melakukan proses enkapsulasi data dari lapisan diatasnya dan memproses data dari lapisan dibawahnya agar dapat dengan tepat diakses oleh lapisan aplikasi yang dibawahnya. Selain itu lapisan transport dapat melakukan pengiriman data dari beberapa  aplikasi pada perangkat yang sama melalui jaringan pada saat yang sama serta menyediakan "kehandalan"  dan kesalahan penanganan jika diperlukan. (Cek jika data telah tiba dan mengirimkan kembali jika belum.) Pada lapisan ini terdapat dua buah protokol yang bekerja yaitu TCP dan UDP. Untuk kehandalan beberapa aplikasi membutuhkan data mereka untuk menjadi lengkap dengan tidak ada kesalahan atau kesenjangan dan mereka dapat menerima sedikit keterlambatan untuk memastikan hal ini. Mereka menggunakan TCP. Sedangkan beberapa aplikasi dapat menerima kesalahan sesekali atau kesenjangan dalam data tetapi  tidak dapat menerima penundaan. Inilah peran UDP.
Protokol TCP, mengatur koneksi dengan host penerima sebelum mengirim data, kemudian memeriksa apakah segmen harus  tiba dan mengirim ulang jika data ada yang hilang(= Keandalan). Selain itu protokol TCP, mengurutkan data dengan benar sebelum memasangan kembali data dan mengirim dengan kecepatan yang sesuai dengan host penerima (= Flow control), tapi hal ini membutuhkan waktu dan sumber daya. Sehingga protokol TCP dikatakan protokol yang membutuhkan 'connection oriented'. Hal ini berkebalikan dengan protokol UDP yang Connectionless. Protokol ini tidak menghubungi komputer tujuan sebelum mengirim data, dan tidak memeriksa apakah data yang datang benar serta tidak mengirim ulang, serta pengurutan tidak sehandal protokol TCP.

Wednesday, October 5, 2011

Jaringan Komputer [3] : Fungsionalitas Lapisan Aplikasi dan Protokol

Artikel ini merupakan lanjutan dari artikel sebelumnya, dalam model referensi OSI dan TCP/IP, lapisan aplikasi posisinya merupakan lapisan yang paling atas atau langsung berhubungan dengan pengguna komputer yang terhubung ke dalam jaringan komputer. Lapisan ini akan menjadi lapisan yang akan melakukan pertukaran data dengan lapisan aplikasi lainnya pada komputer yang saling berkomunikasi dalam jaringan komputer. Banyak perusahaan yang memproduksi lapisan ini, yang berupa perangkat lunak guna mendukung aktivitas manusia yang menggunakan jaringan komputer. Dalam model referensi TCP/IP, lapisan aplikasi merupakan gabungan lapisan aplikasi, presentasi dan sesi jika dilihat dari sudut pandang model referensi OSI.
Dalam model referensi OSI, lapisan aplikasi memiliki tiga fungsi utama, yang pertama melakukan pengkodean dan pengkorvesian data dari lapisan aplikasi sumber data ke lapisan aplikasi tujuan data. Kedua, data yang telah dikodekan dan dikonversikan tersbut, akan dikompresi sebelum dikirimkan ke lapisan selanjutnya. Ketiga, data dienkripsi dan pada sisi atau lapisan aplikasi komputer tujuan data tersebut akan didekripsi.Contoh dari lapisan aplikasi adalah web browser dan email klien yang digunakan oleh pengguna komputer untuk mengakses situs internet dan email, seperti gmail.com. Komunikasi dalam jaringan komputer yang melibatkan lapisan aplikasi ini harus dijaga konsistensinya, untuk itu diperlukanlah sebuah protokol. Karena aplikasi yang digunankan dalam berkomunikasi jumlahnya banyak, maka jumlah protokolpun menyesuaikan. Selain pada  lapisan tersebut diatas, protokol juga berada pada lapisan transport yang dikenal dengan port : 
  1. Domain Name System (DNS) - TCP/UDP Port 53
  2. Hypertext Transfer Protocol (HTTP) - TCP Port 80
  3. Simple Mail Transfer Protocol (SMTP) - TCP Port 25
  4. Post Office Protocol (POP) - UDP Port 110
  5. Telnet - TCP Port 23
  6. Dynamic Host Configuration Protocol - UDP Port 67
  7. File Transfer Protocol (FTP) - TCP Ports 20 and 21

Tuesday, September 27, 2011

Jaringan Komputer [2] : Komunikasi Pada Jaringan Komputer

Artikel berikut ini merupakan lanjutan dari artikel sebelumnya. Komunikasi yang terjadi antar komputer yang terhubung dalam sebuah jaringan komputer dimulai dari pikiran dan hati seseorang yang menggunakan komputer, kemudian dengan gerakan menekan tombol dalam keyboard komputer, apa yang dipikirkan dan dirasakan sudah berpindah ke dalam layar monitor komputer dalam bentuk data atau message (pesan) yang akan dikirimkan ke komputer lainnya yang terhubung dengan komputer tersebut. Ada tiga elemen utama yang menyebabkan hal tersebut terjadi, yang pertama sumber pesan, penerima pesan dan channel (kanal komunikasi). Pesan yang dikirimkan dari sumber menuju penerima pesan melalui sebuah kanal dikenai proses pemecahan pesan menjadi pesan yang berukuran kecil-kecil atau dikenal sebagai segmentation.  Hal ini akan menguntungkan kanal yang digunakan untuk mengirim pesan, karena bentuk yang kecil-kecil tersebut dapat ditampung bersama-sama dengan pesan yang bersumber dari tempat lain sehingga pemanfaatan kanal menjadi efektif dan efisien, hal ini dikenal sebagai multiplexing. Segmen yang dikirimkan dari sumber ke tujuan tidak selamanya melalui kanal yang sama, kadang melewati banyak kanal meski ketika sampai di tujuan tidak bersamaan. 
Selain elemen, dalam komunikasi yang terjadi pada jaringan komputer membutuhkan tiga komponen : device, media dan services. Device dalam jaringan komputer dapat berupa sebuah personal komputer atau PC, dan intermediary devices. Khusus untuk PC dikenal juga sebagai end device atau kadang disebut sebagai host. Sedangkan intermediary device dapat berupa Network Access Device ( contoh Hub, Switch dan WAP ), Internetworking Device ( contoh router ), Server, modem, dan security device (firewall). Media yang merupakan komponen kedua dapat berupa kabel atau non kabel (wireless), untuk kabel masih terbagi menjadi dua yaitu kabel tembaga dan kabel kaca (optic yang terbagi menjadi dua : kaca dan plastik). Media non kabel atau wireless menggunakan gelombang radio yang frekuensi-nya sudah ditetapkan. Sedangkan komponen terakhir dalam  services dan processes berupa perangkat lunak yang digunakan untuk bertukar data dan informasi dalam jaringan komputer, contoh Yahoo Messanger.

Wednesday, September 7, 2011

Jaringan Komputer [1] : Dasar-dasar Komunikasi dan Bagaimana Jaringan Komputer Dapat Mengubah hidup Kita

Komputer sebagai alat bantu bagi manusia dalam menyelesaikan berbagai permasalahan mengalami perkembangan dalam hal perangkat keras ataupun perangkat lunaknya. Perkembangan ini juga disebabkan penggunaan jaringan komputer yang menghubungkan antara satu komputer ke komputer yang lainnya. Akibatnya kehidupan masnusia yang menggunakan komputer dan jaringannya merasakan dampak perubahan dalam hidupnya. Perubahan pola hidup yang dilakukan manusia sebelumnya dengan menggunakan cara-cara manual kini telah berubah menjadi cara yang lebih otomatis atau yang dikenal dengan cara digital, misal dahulu orang bertukar informasi pribadi menggunakan surat atau telegram, sekarang dengan adanya jaringan email orang dapat bertukar informasi dengan kecepatan yang lebih tinggi dan muatan informasi yang lebih baik karena penggunaan gambar, audio dan video. Selain itu kolaborasi antara teknologi informasi dan komunikasi telah menghasilkan peralatan komunikasi yang dapat dibawa kemana-mana dan berbagi informasi dapat dilakukan dengan lebih cepat dan mudah sehingga lalu lintas jalan atau pergerakan manusia dari satu titik ke titik yang lainnya dapat dihindari.
Dampak yang lain, kemudahan orang dalam belajar dan mendapatkan pengetahuan lebih terbuka dan sangat maju. Dahulu seseorang yang akan belajar untuk menguasai sebuah pengetahuan harus bersekolah atau pergi membeli buku atau membaca buku diperpustakaan, dengan adanya jaringan komputer dalam bentuk internet maka hal itu tidkak mutlak dilakukan, karena dengan mengakses beberapa sumber daya di internet yang menyajikan pembelajaran (E-Learning).   
Jaringan komputer juga telah mengubah pola dan cara kerja manusia yang dahulu kebutuhan untuk saling bertemu dan berinteraksi serta bertransaksi, kini dengan jarak yang jauh interaksi dan transaksi dapat dilakukan, itulah dampak adanya jaringan komputer. Selain itu kehidupan dalam bentuk hiburan dan permainan dapat dilakukan dan bisa melibat lebih banyak orang tanpa harus bertemu secara fisik, juga menjadi dampak positif dari perkembangan komputer dan jaringan komputer.
Dengan menggunakan perangkat lunak yang didapat secara gratis dalam jaringan internet misal instant messaging dan masih banyak yang lainnya, interaksi manusia telah memicu revolusi dalam jaringan komputer dan penjualan peralatan pendukungnya.
Pada prinsipnya komunikasi data yang terjadi dalam jaringan komputer mirip dengan komunikasi verbal antar manusia. Jika manusia yang akan saling berkomunikasi membutuhkan bahasa, mulut dan telinga, lokasi, serta udara sebagai media transmisinya, maka dalam jaringan komputer, komputer yang akan berkomunikasi dengan komputer yang lainnya harus memiliki bahasa (contoh html), mulut dan telinga (peralatan jaringan komputer : lan adapter, switch dan router), lokasi dalam bentuk IP address, serta media transmisi dalam bentuk kabel atau non kabel (wireless).
Ada 4 element dalam jaringan komputer yang wajib dipenuhi : rule, medium, messages, device. Rule merupakan aturan aturan yang telah disepakati sebagai bentuk standar terjadinya komunikasi yang terkandung dalam messages. Contoh rule disini OSI dan TCP/IP. Medium merupakan peralatan jaringan komputer yang digunakan untuk menghubungkan secara fisik antar komputer yang terhubung dalam jaringan komputer. Sedangkan device merupakan peralatan end user yang harus ada baik di dalam komputer ataupun di dalam jaringan komputer.  
Selain itu, jaringan komputer memiliki arsitektur untuk menjamin terjadinya komunikasi antar komputer. Arsitektur tersebut ada 4 yaitu :

  1. Fault tolerance, adalah salah satu yang membatasi dampak dari kegagalan perangkat keras atau perangkat lunak dan kembali normal cepat.
  2. Quality of Service, transmisi suara dan video yang memerlukan tingkat kualitas yang konsisten agar pengiriman terganggu
  3. Security, rahasia dan pertukaran informasi bisnis penting melebihi apa arsitektur saat ini dapat memberikan.
  4. Scalability, memiliki cakupan yang luas untuk mendukung pengguna baru dan aplikasi tanpa mempengaruhi kinerja pelayanan yang diberikan kepada pengguna yang ada

Wednesday, June 22, 2011

Konfigurasi Packet Tracer : Routing Dinamis dengan OSPF

OSPF ( Open Shortest Path First) merupakan protokol routing dinamis Link State yang digunakan untuk proses routing dalam router secara dinamis, hal ini berbeda dengan RIP dan EIGRP yang termasuk protokol routing dinamis distnace vector. Protokol Link State berfungsi update informasi atau perubahan secara periodik dalam jaringan komputer yang menggunakan router dengan mekanisme Hallo dan LSA(Link State Advertisement), yang dapat merawat basis data yang rumit dari sebuah topologi jaringan menggunakan Algoritma Djikstra, untuk menghitung rute terpendek yang harus dilewati paket data yang akan menuju tujuan pengirimannya. Selain itu OSPF dapat menghemat bandwidth tanpa mengurangi kecepatan dalam proses routingnya.
Implementasi untuk OSPF mengacu pada artikel EIGRP yang sudah saya posting sebelumnya, berikut konfigurasinya :
Router STTA
STTA(config)#router ospf 1
STTA(config-router)#network 192.168.4.0 0.0.0.255 area 1
STTA(config-router)#network 11.0.0.0 0.255.255.255 area 2
STTA(config-router)#network 12.0.0.0 0.255.255.255 area 3
STTA(config-router)#network 14.0.0.0 0.255.255.255 area 4
STTA(config-router)#exit



Untuk router yang Unur, Unsurya, dan Akper Ciembeluit, konfigurasi mengikuti router STTA baik dari caranya atau penamaan area. Konfigurasi yang lain dari OPSF dapat dilihat di tugas manajemen peralatan jaringan.

Konfigurasi Packet Tracer : Routing Dinamis dengan EIGRP

Pada artikel sebelumnya tentang routing dinamis, dijelaskan bahwa EIGRP ( Enhanced Interior Gateway Routing Protocol) termasuk protokol routing dinamis yaitu interior protokol dengan distance vector. EIGRP dikembangakan dari IGRP yang merupakan properti dari peralatan jaringan komputer bermerek Cisco, memilki composite metric dan mendukung IP V4 yang classles, sehingga mendukung juga untuk VLSM dan CIDR.

Thursday, June 16, 2011

Konfigurasi Packet Tracer : Routing Dinamis dengan RIP Versi 2


Seperti artikel yang sudah kami post berkaitan dengan routing dinamis, RIP 2 merupakan bagian dari protokol untuk routing dinamis. RIP Versi 2, memiliki kemiripan dengan RIP Versi  1, tetapi apa yang menjadi keterbatasan dalam RIP Versi 1.  RIP digunakan untuk mengelola jaringan computer dengan skala yang kecil  dan sejenis, mendukung produk router yang berbeda vendor, mudah dikonfigurasikan dan digunankan, dan bagi yang mulai belajar tentang routing dinamis maka RIP menjadi awal yang baik untuk belajar. Sebagai protocol routing dinamis yang termasuk kelompok interior pada bagian distance vector. Dengan metric hop maksimum 15. Dalam versi 1, ada kertebatasan dalam penggunaan IP Address yang classfull, tidak mengirimkan subnet mask saat bertukar informasi, akibatnya tidak mendukung VLSM dan CIDR, tidak adanya otentikasi dan adanya permasalahan tentang ‘Discontiguous subnets’. Sedangkan dalam versi 2, RIP mampu atau mendukung penggunaan VLSM dan CIDR, serta mampu menerima update dari informasi routing table yang bersumber pada router yang menggunakan RIP Versi 1 dan routing static yang diaktifkan pada router lainnya yang terhubung ke router yang menggunakan protokol routing dinamis RIP versi 2, dengan perintah redistribute static.
Sebelum anda membaca cara konfigurasi pada RIP 2,  sebaiknya anda juga membaca artikel tentang RIP 1, karena contoh konfigurasi RIP versi 2 berikut ini mengacu pada artikel tersebut, dan tentu saja sudah menonatifkan RIP versi 1 terlebih dahulu

Router STTA
  1. STTA(config)#router rip
  2. STTA(config-router)#version 2
  3. STTA(config-router)#network 192.168.4.0
  4. STTA(config-router)#network 11.0.0.0
  5. STTA(config-router)#network 12.0.0.0
  6. STTA(config-router)#network 14.0.0.0
  7. STTA(config-router)#exit


Router UNUR
  1. UNUR(config)#router rip
  2. UNUR(config-router)#version 2
  3. UNUR(config-router)#network 192.168.1.0
  4. UNUR(config-router)#network 10.0.0.0
  5. UNUR(config-router)#network 11.0.0.0
  6. UNUR(config-router)#exit


Router UNSURYA
  1. UNSURYA(config)#router rip
  2. UNSURYA(config-router)#version 2
  3. UNSURYA(config-router)#network 192.168.3.0
  4. UNSURYA(config-router)#network 13.0.0.0
  5. UNSURYA(config-router)#network 14.0.0.0
  6. UNSURYA(config-router)#exit


Router AKPER_CIEMBELUIT
  1. AKPER_CIEMBELUIT(config)#router rip
  2. AKPER_CIEMBELUIT(config-router)#version 2
  3. AKPER_CIEMBELUIT(config-router)#network 192.168.2.0
  4. AKPER_CIEMBELUIT(config-router)#network 10.0.0.0
  5. AKPER_CIEMBELUIT(config-router)#network 13.0.0.0
  6. AKPER_CIEMBELUIT(config-router)#exit



Friday, June 10, 2011

Konfigurasi Packet Tracer : Routing Dinamis dengan RIP 1

RIP merupakan protokol yang digunakan dalam melakukan routing dinamis dalam peralatan Cisco Router. RIP termasuk dalam protokol interior gateway protocol dengan algoritma Distance Vector. Sebagai salah satu protokol routing dinamis, RIP membutuhkan update untuk mengenal router-router yang lain dalam jaringan yang terhubung dengannya. Waktu yang dibutuhkan dalam proses update informasi adalah 30 detik dengan maksimum jumlah hop yaitu 15 hop. Dalam proses update ini, informasi yang dibawa adalah alamat jaringan (NA) dari sekumpulan komputer atau router, selain itu RIP versi 1 ini tidak mengirikan informasi subnet mask-nya atau dikenal sebagai alamat classful.  
Gambar diatas adalah sebuah jaringan komputer dengan 4 buah router yang menghubungkan semua perguruan tinggi dibawah yayasan adi upaya. Berikut  ini konfirgurasi, pelajari dulu tentang konfigurasi router,  lengkap dari router-router tersebut :
  • STTA
  1.  interface FastEthernet0/0
  2.  ip address 192.168.4.1 255.255.255.0
  3.  interface Serial0/0/0
  4.  ip address 11.0.0.2 255.0.0.0
  5.  clock rate 56000
  6.  interface Serial0/0/1
  7.  ip address 14.0.0.2 255.0.0.0
  8.  clock rate 56000
  9.  interface Serial0/1/0
  10.  ip address 12.0.0.2 255.0.0.0
  11.  clock rate 56000
  • UNUR
  1.  interface FastEthernet0/0
  2.  ip address 192.168.1.1 255.255.255.0
  3.  interface Serial0/0/0
  4.  ip address 10.0.0.1 255.0.0.0
  5.  clock rate 56000
  6.  interface Serial0/0/1
  7.  ip address 11.0.0.1 255.0.0.0
  8.  clock rate 56000

  • UNSURYA
  1. interface FastEthernet0/0
  2. ip address 192.168.3.1 255.255.255.0
  3. interface Serial0/0/0
  4. ip address 13.0.0.2 255.0.0.0
  5. clock rate 56000
  6. interface Serial0/0/1
  7. ip address 14.0.0.1 255.0.0.0
  8. clock rate 56000
  • AKPER CIEMBELUIT
  1. interface FastEthernet0/0
  2. ip address 192.168.2.1 255.255.255.0
  3. interface Serial0/0/0
  4. ip address 10.0.0.2 255.0.0.0
  5. clock rate 56000
  6. interface Serial0/0/1
  7. ip address 13.0.0.1 255.0.0.
  8. clock rate 56000


Setelah konfigurasi router selesai, maka selanjutnya kita akan mengaktifkan protocol RIP pada router, berikut konfigurasinya  :

  • Router STTA

  1. Router(config)#router rip
  2. Router(config-router)#network 192.168.4.0
  3. Router(config-router)#network 11.0.0.0
  4. Router(config-router)#network 12.0.0.0
  5. Router(config-router)#network 14.0.0.0
  6. Router(config-router)#exit
  • Router UNUR

  1. Router(config)#router rip
  2. Router(config-router)#network 192.168.1.0
  3. Router(config-router)#network 10.0.0.0
  4. Router(config-router)#network 11.0.0.0
  5. Router(config-router)#exit
  • Router UNSURYA

  1. Router(config)#router rip
  2. Router(config-router)#network 192.168.3.0
  3. Router(config-router)#network 13.0.0.0
  4. Router(config-router)#network 14.0.0.0
  5. Router(config-router)#exit
  • Router AKPER CIEMBELUIT

  1. Router(config)#router rip
  2. Router(config-router)#network 192.168.2.0
  3. Router(config-router)#network 10.0.0.0
  4. Router(config-router)#network 13.0.0.0
  5. Router(config-router)#exit
Selamat mencoba dan jangan lupa berdoa.